Pengertian Production Innovation (Inovasi Produksi) dan Konsep Dasarnya

Pengertian Production Innovation (Inovasi Produksi) dan Konsep Dasarnya

Pengertian Production Innovation (Inovasi Produksi) dan Konsep Dasarnya – Untuk dapat mempertahankan daya saingnya, setiap perusahaan harus melakukan inovasi, tak terkecuali bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufakturing. Dalam melakukan proses produksi, perusahaan-perusahaan manufakturing harus terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya-biaya produksi dan operasi serta meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya.  

Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan Production Innovation atau Inovasi Produksi adalah suatu kegiatan untuk melakukan perubahaan dalam produksi supaya dapat menekan biaya produksi dan operasional, memperbanyak jumlah produksi dan meningkatkan kualitas produk. Mengusahakan produksi dapat berjalan dengan se-efisien dan se-efektif mungkin.

Biaya-biaya produksi dan operasi adalah biaya-biaya yang terjadi saat produksi seperti upah/gaji karyawan, bahan-bahan yang digunakan, peralatan produksi, biaya transportasi dan biaya pengerjaan ulang (rework).

Inovasi tidak hanya dapat dilakukan dengan melakukan investasi terhadap pembelian mesin yang mahal, tetapi dengan biaya yang kecil sekalipun dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Inovasi juga tidak hanya dapat dilakukan oleh para professional atau orang yang berpendidikan dan menjabat jabatan tinggi, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja. Inovasi sangat tergantung kepada kreatifitas dan cara berpikir kita. Saat ini, banyak perusahaan yang memberikan bonus spesial untuk karyawan-karyawannya yang dapat mengusulkan ide-ide kreatif dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas produk serta menekan biaya produksi.

Contoh Inovasi dalam Produksi

Berikut ini adalah contoh tentang inovasi dengan kreatifitas dan biaya yang rendah. Pada dasarnya,  Inovasi tidak perlu dengan biaya yang tinggi namun kreatifitas-lah yang menentukan keberhasilan sebuah Inovasi :

Ada sebuah perusahaan pembuatan sabun yang mengalami permasalahan kualitas di produksi yaitu sering terjadinya pengiriman kotak kosong (tanpa sabun di dalam kotak) ke pelanggannya. Maka pada suatu hari, Direktur dari perusahaan tersebut mengumpulkan semua Manajer, Supervisor dan Engineer serta mengundang beberapa ahli dalam bidang pengendalian kualitas. Rata-rata mereka mengusulkan anggaran ratusan juta rupiah untuk merancang dan membeli mesin yang mahal agar dapat mendeteksi kekosongan kotak sabun tersebut.
Tetapi kebetulan ada seorang office boy yang mengantarkan dokumen rapat ke manajernya mendengarkan hal ini kemudian dengan memberanikan diri mengusulkan idenya ke Direktur perusahaan tersebut.
Apa yang diusulkannya?

Office boy tersebut ternyata hanya mengusulkan anggaran Rp. 250.000 (dua ratus lima ribu rupiah) untuk membeli suatu alat untuk mengatasi masalah kekosongan kotak tersebut. Kemudian Direktur perusahaan tersebut menyetujui anggaran tersebut. Besok harinya, si Office Boy membawa satu unit kipas angin yang seharga Rp. 220.000 dan meletakkannya di Jalur produksi tepatnya di proses setelah pengotakkan sabun (Proses Packing). Jika di dalam kotak tersebut ada sabun, maka beratnya akan menahan kotak tersebut tetap pada posisinya (tidak tertiup angin kipas). Tetapi jika kotak tersebut kosong, maka dengan mudah angin kipas tersebut dapat meniup jatuh kotak kosong tersebut.

Konsep Dasar Inovasi Produksi

Berikut ini adalah 5 (lima) konsep dasar dalam melakukan inovasi di produksi :

1. Simplify (Menyerderhanakan)

Artinya adalah penyerdehanaan suatu proses

Contoh:
Harus Menyolder ulang saat kaki komponen dipotong
Pasang Komponen→Masuk solder mesin → Potong kaki komponen → solder ulang (4 langkah)
(Menyolder ulang setelah pemotongan kaki komponen untuk menghindari solder crack)

Hal ini bisa dihindari dengan :
Potong kaki komponen → Pasang Komponen → Masuk solder mesih (3 langkah)

2. Combine (Menggabungkan)

Artinya adalah menggabungkan 2 (dua) proses atau lebih menjadi satu proses

Contoh :
Di proses operator A dan proses operator B terdapat proses menyolder dengan spesifikasi suhu yang sama, jika waktu soldernya memungkinkan, maka proses menyolder di operator B dapat dipindahkan ke proses A untuk mengurangi waktu handling yang ganda.

3. Integrate (mengintegrasikan / menyatupadukan)

Artinya menyatupadukan beberapa proses ke proses lainnya untuk mengurangi transportasi dan handling yang berlebihan.

Contoh :
-Memasukkan proses Preparation/sub proses  (misalnya pengguntingan dan pembengkokkan kaki komponen) ke dalam Main line (jalur produksi utama) untuk mengurangi transportasi dan handling.

4. Re-arrange (Mengatur ulang)

Artinya adalah mengatur ulang proses ataupun tata letak suatu proses agar lebih efisien.

Contoh :
-Mengatur ulang tata letak komponen di meja kerja sehingga operator mudah mencapainya, hal ini dapat mempercepat operator dalam melakukan prosesnya.

5. Eliminate (Menghilangkan / menyingkirkan / Meng-eliminasikan)

Artinya adalah menghilangkan atau menyingkirkan proses yang double atau ganda maupun proses yang seharusnya tidak perlu dikerjakan.

Contoh :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*